Kamis, 21 Juli 2011

Menigkatkan tenaga mesin skutik

Untuk meningkatkan tenaga mesin skutik , Anda memang bisa melakukan porting & polish, ganti karburator, pengapian, ubah klep, sampai bore-up dan stroke up memang dapat meningkatkan tenaga mesin. Tapi tanpa sentuhan pada sistem penerus daya, akan membuat akselera­si motor kurang maksimal.

Lari motor memang jadi lebih enteng. Ta­pi biasanya kalau sistem penerus daya tidak ikut disesuaikan, akan membuat putaran mesin gampang habis. Agar peningkatan performa tidak mubazir, ada satu bagian yang perlu diperhatikan. Yakni gigi reduksi atau biasa disebut rasio. Rasio harus diperberat untuk memperpanjang nafas mesin. Langkah ini, sama dengan ganti gir depan-belakang pada motor bebek atau sport. 

Makin berat berarti hasil pembagian jumlah mata yang digerakkan dengan penggerak angkanya makin kecil. Contoh di Mio, standarnya 42/13 (3,23), yang lebih berat pakai 41/14 (2,92). Pilihan jumlah mata sangat beragam, dari 39/13, 40/14, bahkan sampai 39/16. Terbaru ada 21/10 dan 23/10. Namun, pemilihan rasio tak boleh asal. Ada patokan yang didasarkan tingkat ubahan, kian ekstrem maka rasio makin berat. Selain itu, tergantung juga pada jenis trek yang dilalui, jika sering ketemu trek lurus, rasio juga pilih yang makin berat.

Pilihan jumlah mata yang beragam, bisa bikin pusing saat memilih ukuran yang tepat. Jika harus mencoba satu per satu, tentu biaya yang dikeluarkan sangat besar. Mengingat harga cukup mahal, kisarannya Rp 300-500 ribu. Mereknya banyak ada Kawahara, CLD, Kitaco, LHK dan lain-lain. Untuk spek yang biasa diterapkan di besutan harian. Pakai piston 58 mm cukup 41/14, piston 63,5 pilih 40/15, sedang di atas itu pakai 39/16 jika sudah pakai pelek 17". Kalau masih 14" tentu butuh rasio lebih berat lagi.

Untuk menggantinya, posisikan motor dengan standar tengah, kemudian tap oli girboks pakai kunci ring 12, jangan lupa sediakan penampung di bawahnya. Lanjutkan membuka tutup CVT, dengan membuka ke-13 buah baut 8 mm pakai kunci T8. Tarik keluar, maka akan terlihat rangkaian CVT. Konsentrasi pada puli belakang, lepas rangkaian itu. Caranya, buka mur rumah kopling, pakai kunci ring 24 dan tracker. Setelah rumah kopling terlepas, tarik keluar puli. Maka di belakangnya tampak rumah girboks, buka ke-6 bautnya pakai kunci L5. Tarik tutup girboks pelan-pelan, agar paking tak sobek.

Nah gigi reduksi itu pun akan terlihat. Melepasnya tinggal tarik keluar. Rasio penggerak bawaan motor mesti dipress untuk memisahkan rasio dari gir penggerak as roda. Nah jika sudah selesai, rangkai ulang dengan kebalikan langkah membongkar dan isi kembali oli girboksnya.[sssb]
hanya ingin brbagi info. . .
semoga bermanfa'at..

Tidak ada komentar: