Senin, 18 Juli 2011

Modifikasi Honda BeAT



Dijejali Kompresi 12 : 1


Sesuai bahan bakar wajib yang dipakai, Honda BeAT pacuan Dadan Alamsyah dijejali kompresi 12 : 1. Dari namanya, pasti tahu dong nama event balap yang diikuti. Itu tuh, Pertamax Plus BRT Indotire Matic Race & Party (PPBIMRC). 

“Bicara soal kompresi, angka itu masih tergolong aman untuk Pertamax Plus. Sebelumnya pernah coba pakai 12,5 : 1. Tapi untuk amannya saat mesin panas, akhirnya pakai 12 : 1 aja,”

Rasio kompresi itu tercipta dari tiap ubahan yang dilakukan Terutama, bagian mesin atas alias kepala silinder. Part yang punya sebutan head cylinder ini dipapas 0,8 mm.

Sengaja agak sedikit banyak papasannya, karena untuk katup isap dan buang,kita sudah aplikasi klep milik Honda CS-1. Tapi klep motor yang punya julukan City Sport-1 itu tentunya tidak dibiarkan standar lho.

"Klep dipapas lagi agar tidak jauh dari diameter payung klep BeAT. Selain itu, kan kapasitasnya cuma 125 cc,. Buat klep isap, diameter klep dibuat jadi 25,5 mm. Sedang klep buang dibikin jadi 22 mm.

Kemudian untuk menekan dan memainkan irama klep, dipakai noken-as merek Kawahara. Sayangnya,saya tidak tahu durasi pastinya tuh. Karena barang itu masih tergolong barang prototipe. Tapi yang jelas atau pastinya, menurutnya sih bumbungan kem lebih kecil ketimbang kem standar BeAT.

Kelar mesin atas, kini tinggal mesin tengah yang disentuh. Silinder blok standar BeAT yang 50 mm, diboring lagi pakai piston Izumi BRT diameter 53,4 mm. Pemakaian piston itu, membuat kapasitas skubek Honda tanpa radiator ini bengkak jadi 123,1 cc.

Terakhir, semburan bensin dan udara dipercayakan ke karburator milik Suzuki Spin 125 diameter venturi 26 mm. “Pilot-jet pakai 27,5 mm dan main-jet 140,” tegas Komen.

PER KLEP GANDA


Sabar.... sabar! Bukan maksudnya per klep yang diaplikasi Honda BeAT ini sebelumnya cuma satu lho. Tapi maksudnya, tiap klep dibekali dua per. Tentunya, per lebih kecil dan lebih besar. Ya, macam per Honda Sonic. Total, ada empat per yang dipakai. Tapi kenapa tidak mau andalkan per klep Sonic yang memang sudah punya spek ganda alias dobel per ya?

"Karena kalau pakai per Sonic, agak terlalu keras. Takutnya tidak bisa imbang ubahan yang dilakukan,". Maka itu, mengakali per dobel dari per klep milik Yamaha Mio dan Honda Grand. Pegas Mio berada di bagian luar. Sedang bagian dalam, tentu milik Grand. Lalu biar enggak terlalu keras juga, maka tiap per dipotong tiga ulir.

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Indotire 80/90-14
Ban belakang : Indotire 90/80-14
Knalpot : AHRS F4 New Hexacone
CDI : BRT Hyperband
Sok belakang : YSS
Roller : Pico (8 gram)

Tidak ada komentar: